Daya Tarik Wisata Kampung Kampung Unik Di Surabaya

Apa yang terlintas di benak anda jika mendengar kata "kampung" ? Mungkin akan terbayang lingkungan yang kumuh, pemukiman kuno, tata letak rumah semrawut. Kampung memang lebih berkonotasi negatif namun di Surabaya terdapat beberapa kampung sentralisasi unik yang memiliki daya tarik wisata. Kota Surabaya yang merupakan kota metropolitan terbesar setelah Jakarta, mulai menata beberapa kampung menjadi sentralisasi sebuah produk. Hal itu bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup warga di wilayah tersebut. Ada juga kampung yang memang sudah sejak dulu terkenal sebagai tempat produksi suatu produk. Terdapat pula kampung yang terkenal akan etnis yang mayoritas menjadi penghuni di kawasannya. Hal tersebut bisa menjadi peluang untuk menciptakan wisata baru yang berbeda di Surabaya. Berikut ini beberapa kampung unik yang ada di Surabaya dan mungkin ada sebagian yang belum diketahui banyak orang.

Kampung Kue

Jika anda mengunjungi kawasan Surabaya Selatan tepatnya di daerah Rungkut. Anda bisa menemukan satu kampung yang mayoritas warganya memiliki usaha kuliner kue. Kampung ini menjadi menjadi pemasok terbesar distribusi di seluruh pasar yang ada di Surabaya. Kampung ini berlokasi di Rungkut Lor II Surabaya. Berbagai jenis kue kering dan kue basah lengkap bisa anda temukan disini. Kampung ini mulai terkenal akan usahanya setelah terjadinya krisis moneter tahun 1998. Banyak warga yang menjadi korban PHK dan mulai mencari sumber penghasilan lain dari berjualan kue. Jika anda ingin membeli kue-kue tradisional khas Surabaya sebagai oleh oleh tak ada salahnya berkunjung kesini.

Kampung Sepatu Sandal

Kampung ini terletak di daerah Osowilangun, kecamatan Benowo. Kampung ini lebih dikenal dengan kampung Sememi Lor tak jauh dari terminal Osowilangun. Hampir mayoritas warganya memproduksi sepatu dan sandal dalam skala industri rumahan. Produk warga di sini tak memiliki merk tertentu namun didistribusikan lagi pada pengusaha sepatu dan sandal yang siap dengan label. Produk mereka lalu tersebar di Pasar tradisional atau pusat grosir di Surabaya. Beberapa bahkan sudah menjadi usaha turun temurun.

Kampung Etnis

Pada zaman penjajahan Belanda, Kota Surabaya dibagi menjadi wilayah yang terbagi untuk beberapa etnis yaitu Etnis Arab, Etnis Tionghoa, dan Pribumi. Hal itu bertujuan untuk mempermudah pengawasan pihak Belanda di Surabaya. Sampai sekarang yang masih menempati dan bertahan di sana adalah etnis Arab dan Tionghoa. Meskipun beberapa rumah ada yang sudah dalam kondisi kosong tak berpenghuni. Kampung untuk etnis Arab yang tersisa berada di sekitaran kawasan Masjid Ampel. Kampung untuk etnis Tionghoa berada di kawasan Kya-kya atau pecinan sebelah timur Jembatan Merah. Anda masih bisa melihat beberapa bangunan dengan gaya arsitektur lama yang masih bertahan di kampung tersebut. Anda bisa belajar tentang sejarah tempat tempat berikut pada jaman penjajahan Belanda. Ada juga kampung Eropa yang berada di sepanjang Jalan Darmo namun anda tak bisa menjumpai warga kebangsaan Eropa disana, karena pada saat Belanda menyerah bangunan yang ditempati oleh orang-orang Eropa harus dikosongkan. Mereka diberi pilihan antara kembali ke negara asalnya atau menyerahkan bangunannya ke warga Surabaya.

Kampung Sulam Pita

Terletak di titik terluar Surabaya, para warga Benowo Indah RT 5 RW 8 Kecamatan Pakal. Warga disana sangat terampil dalam membuat kerajinan sulam pita. Berawal dari sebagian warga yang menggelutinya akhirnya sekarang menular ke warga yang lain. Dengan keterampilan tersebut mereka menyulap kemeja polos biasa menjadi terlihat lebih menarik. Melihat hal itu akhirnya warga pun mendapatkan bantuan dalam memasarkan produknya. Balai RW pun dipilih untuk menjadi tempat galeri memajang produk warga. Berbagai pakaian dengan hiasan sulam pita bisa anda jumpai. Mulai dari kemeja, kerudung, pakaian wanita.

Kampung Jambangan

Kelurahan Jambangan terletak di kawasan Surabaya Selatan. Kampung yang beberapa kali menyabet penghargaan sebagai kampung Green and Clean ini memang memiliki kekompakan dalam menjaga lingkungan mereka untuk tetap bersih dan asri. Anda tak akan menjumpai sampah yang tercecer atau menumpuk di sudut kampung. Warga disini mulai mengolah sampah mereka menjadi sesuatu yang memiliki nilai ekonomis. Kampung ini memiliki tempat khusus untuk memilah sampah organik dan non organik. Sampah organik akan diolah menjadi pupuk. Sedangkan untuk sampah non organik seperti plastik, kaca, dan lainnya akan diolah menjadi produk kreatif. Jika anda menjumpai produk tas atau dompet yang terbuat dari plastik kemasan di pasaran bisa jadi produk tersebut merupakan buah karya warga disini. Untuk produk pupuknya didistribusikan juga ke warga sekitar untuk merawat tanaman yang dimiliki warga.

Kampung Keraton Surabaya

Surabaya juga pernah memiliki sebuah keraton. Letaknya diperkirakan diantara jalan karamat gantung dan jalan pahlawan. Pintu masuknya berada di sebuah gang kecil dengan gapura setinggi empat meter. Gerbang tersebut dipercaya sebagai tempat pengintaian disebelah selatan kraton. Letaknya yang tersembunyi memang membuat orang yang melewatinya tak begitu memperhatikan gerbang ini. Bangunan keraton pun bukan seperti keraton di Yogyakarta atau Solo.

Kampung Warna Warni

Beberapa tahun ini kampung warna warni mulai bermunculan di Indonesia. Di awali dari kampung Jodipan yang ada di Malang. Lama kelamaan beberapa kampung di seluruh Indonesia mulai menyulap kampung mereka dengan warna warni. Di Surabaya sendiri anda bisa berkunjung di kawasan Bulak. Bersebelahan dengan Jembatan Surabaya, kampung Bulak yang terkenal dengan sentra ikannya mulai mempercantik kampungnya. Rumah warga di cat warna warni, lingkungan sekitar pun mulai dibersihkan. Beberapa dinding pun dihiasi lukisan mural oleh seniman jalanan. Jika anda berkunjung ke Jembatan Surabaya, anda bisa melihat di sebelah baratnya.

Jika anda berwisata ke Surabaya dan ingin menyewa mobil untuk berkunjung ke Kampung Unik tersebut, bisa menghubungi kami di 081 333 999 212 Telp Sms Whatsapp. Kami juga bisa melayani sewa mobil berbagai acara. Kami menyediakan berbagai armada lengkap dengan supir.