* Rujak Cingur *
Jika anda biasanya mendengar rujak identik dengan rujak buah, di Surabaya anda akan menjumpai Rujak Cingur yang berisi sayuran, lontong, tahu, tempe, dan yang spesial adalah cingur sapi. Cingur adalah daging moncong sapi yang bertekstur kenyal. Semua isian tersebut dicampur dengan bumbu petis dan kacang. Kuliner bercita rasa pedas, manis, dan gurih ini sangat cocok dimakan siang hari. Ada beberapa pilihan tempat yang menjual sajian ini. Saya merekomendasikan Rujak Cingur Genteng Durasim yang terletak di jalan Genteng Durasim No.29. Soal rasa tidak perlu diragukan lagi karena warung ini sudah berdiri lebih dari 70 tahun dan sekarang memasuki generasi ke-3. Untuk bisa mencicipi rujak cingur spesial ini anda cukup merogoh kocek sebesar 30 ribuan saja.
Namanya yang unik pasti membuat anda bertanya-tanya. Apa makannya sambil balapan? Sudah tentu bukan ya. Menurut ceritanya, dulu penjual kuliner ini membawa gerobak dagangannya dengan pundak jadi karena bebannya berat jalannya selalu seperti tergesa-gesa seperti mau balapan. Kuliner ini berisi campuran taoge, lento, tahu, dan lontong. Semua bahan tersebut disiram dengan kuah rebusan taoge. Dan pelengkapnya adalah sate kerang dan sambel petis. Kalau anda bukan penikmat rasa pedas saya sarankan jangan terlalu banyak menambahkan sambal petisnya karena dijamin bakal mandi keringat sampe gobyos kalau kata orang surabaya. Untuk kuliner yang satu ini saya rekomendasikan Lontong Balap Rajawali yang berlokasi di Krembangan Timur No.32D. Warung sederhana ini selalu ramai pembeli. Beberapa foto tokoh terkenal yang pernah mampir ke tempat ini terpajang rapi di dinding. Warung ini sudah berdiri sejak 1956 dengan resep yang tetap bertahan sampai sekarang.
Pecel semanggi khas surabaya berisi daun semanggi, taoge, kangkung dan kerupuk puli beras. Bedanya pecel semanggi surabaya pada bumbunya tidak menggunakan bahan pada umumnya yang dominan kacang. Bumbu pecel semanggi campuran dari ketela rambat, kacang tanah, petis, cabai, dan gula jawa. Jadi karena bahan dominannya adalah ketela rambat maka rasanya lebih cenderung ke pedas manis. Daerah Benowo dikenal sebagai tempat asal penjual semanggi karena beberapa warga disana membudidayakan tanaman ini. Untuk mencari penjual kuliner yang sudah mulai sulit ditemukan ini, anda bisa berkunjung ke Taman Bungkul, Taman Flora Bratang, atau tempat-tempat wisata di Surabaya. Harganya murah cukup dengan uang 6000 - 8000 saja anda bisa mencicipi kuliner khas Surabaya ini.
